Rabu, 28 November 2012

upaya kebutuhan manusia



UPAYA MANUSIA MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP

Hopi : Desert Farmers
For centuries, the Hopi have survived by raising corn in the dry soil of the American Southwest. The Hopi plant the corn deep, where the soil is damp. They also use a drought-resistant strain of corn that matures quickly and with stands extreme desert temperatures.(Encarta Encyclopedia)
Teks diatas disadur dari sebuah tayangan video berdurasi lebih kurang satu menit yang mengisahkan seorang petani dari Amerika Barat Daya yang tetap survive turun - temurun selama berabad-abad sebagai petani jagung di tengah iklim gurun yang ekstrem.
Hidup dalam artian memenuhi kebutuhan hidup adalah memang susah dan sulit. Hidup ini memang memerlukan materi, memerlukan bekal hidup, memerlukan kebutuhan hidup. Sedangkan kebutuhan hidup manusia tidak ada batasnya , terpenuhi yang satu masih perlu yang lainnya; tercukupi yang ini masih butuh yang itu. Kebutuhan primer tercukupi, ada kebutuhan sekunder.Kebutuhan sekunder terpenuhi ada kebutuhan tersier. Akan terus berkembang kebutuhan atau nafsu ekonomi manusia itu.
Sedangkan yang ada disekitar kita, atau diantara kita, kebutuhan primer saja sulit dipenuhi, sulit didapat. Dan ada yang berupaya memenuhi kebutuhan sekunder semisal barang mewah yang ala kadarnya saja sudah selalu mengundang problem stres semisal didapat dari kredit atau ngutang.
Berdasarkan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari banyak cara atau upaya yang dilakukan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, antara lain :
  1. Dengan Cara Produksi
Misalnya : pada saat kita lapar (memerlukan makanan), yang dapat kita lakukan adalah menanam pad i- kita rawat tanaman padi itu dengan intensif agar menghasilkan padi yang baik - kemudian kita panen – selanjutnya kita bawa ke tempat slyp padi agar padi terkuliti – menjadi beras kemudian kita masak dengan benar – dan kita makan bersama lauk pauk.  Selain itu kegiatan produksi juga dapat dilakukan dengan berburu binatang,
Setelah mendapatkan hewan buruan kita kuliti – dipotong dagingnya - diolah/dimasak dengan benar agar mendapatkan sajian daging yang lezat dan nikmat – lantas kita santap dengan nasi dan pelengkap lainnya.
Begitu juga dengan kebutuhan lainnya (berpakaian, mendirikan rumah, membuat televisi, membuat sabun, dan sebagainya) semuanya kita kerjakan sendiri dari A sampai Z!
2. Dengan cara Konsumsi
Yaitu cara yang beberapa orang mengatakan paling efektif dan efisien, dilakukan dengan cara menukarkan (exchange) sesuatu dengan barang atau jasa yang kita butuhkan. Jika kita membutuhkan sesuatu sebagai pelengkap kehidupan, maka kita juga akan memberikan sesuatu yang dianggap bernilai bagi orang lain.
Misalnya : kita membutuhkan paying untuk melindungi badan di musim hujan, maka orang lain menginginkan timbal baliknya juga misalnya mereka juga ingin mendapatkan uang atau produk lainya yang dianggap dapat saling memuaskan kebutuhan masing-masing.
Konsep ini adalah konsep win-win solution artinya tidak ada pihak yang merasa dirugikan dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan masing-masing.
Jika seseorang ingin buah-buahan ia tidak perlu lagi harus bersusah payah menanamnya tapi cukup “menukarkan” apa yang dimiliki seseorang untuk ditukarkan kepada pihak lain yang membutuhkannya yang sesuai dengan “nilai manfaat” yang diinginkan oleh pihak lainnya.

3. Dengan Cara Memaksa
Kita juga bisa memperoleh apa yang kita inginkan (NEEDS) dengan cara MEMAKSA atau merebutnya dari orang lain. Hal ini tidak dianjurkan (bahkan dilarang keras!) karena akan berakibat fatal.
Tidak ada manfaat yg akan diperoleh kecuali kerugian yang akan didapatkan. Kita mungkin akan memperoleh apa yang kita inginkan tapi hal itu akan merugikan bagi orang lain dan tentu saja akan merugikan bagi diri kita sendiri pada akhirnya kelak…
Ada banyak contoh yang menggambarkan akibat dari pemaksaan terhadap hak orang lain. Misalnya para pencuri/perampok atau para koruptor yang semakin hari semakin banyak yang mendekam di penjara. Mereka mungkin mendapatkan keinginan mereka akan uang atau harta tapi mereka malah tidak mendapatkan KEBUTUHAN hakiki mereka akan "tidur yang cukup", kehidupan yang harmonis, hubungan yang baik dengan teman atau keluarga dan nama baik yang rusak akibat dari cara-cara pemaksaan kehendak ini.

4. Dengan Cara meminta
Kita juga bisa memperoleh apa yang kita butuhkan dengan cara MEMINTAnya kepada orang lain. Dengan adanya bantuan orang lain kita memperoleh apa-apa yang kita inginkan. Adapun timbal balik yang kita berikan kepada orang yang telah “memberi” tersebut adalah  ucapan “terima kasih” ataupun doa yang memberi berkah. Atau bisa juga kita membalasnya dengan memberikan apa-apa yang menjadi kebutuhan hidupnya.
Cara ini meskipun diperkenankan, namun kurang layak dilakukan sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sebab tidak terdapat nilai plus yang dapat diadopsi untuk pembelajaran hidup kini maupun masa yang akan datang, dan didalamnya terselip muatan etika, terutama bila usaha itu dilakukan hanya meminta belaka.

Mana diantara keempat cara di atas untuk memenuhi kebutuhan yang paling efektif dan efisien bagi manusia?
Pada umumnya kenyataan di lapangan menunjukkan manusia berupaya memenuhi kebutuhannya tidak dengan menggunakan satu cara saja, bervariasi antara kegiatan satu dengan yang lainnya dan juga yang selalu terlihat adalah mengoordinasikan berbagai cara, bahkan meskipun tidak kita sukai diantara pengalaman kehidupan kita dalam memenuhi kebutuhan terselip cara yang tidak terpuji (pengalaman masa kita kecil dulu yang mengambil buah mangga tetangga, atau megambil mainan teman – misalnya mungkin). Sepertinya mustahil bila pemenuhan kebutuhan manusia dilakukan dengan satu cara saja, berproduksi saja misalnya, tidak mungkin. Karena manusia tidak mungkin memenuhi kebutuhannya yang begitu banyak hanya dengan membuat atau menciptakannya sendiri. Sebagai konsumen saja misalnya, juga sangat tidak mungkin. Karena ketika seseorang memutuskan untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara menukarkan sesuatu yang berharga dengan kebutuhannya pada saat itulah ia melakukan produksi. Karena sesuatu yang berharga yang menjadi alat tukar tersebut diperoleh manusia dengan cara memproduksi jasa (tenaga) yang berkualitas. Memenuhi kebutuhan dengan cara meminta saja misalnya, juga tidak layak.
Mengoordinasikan ketiga cara untuk memenuhi kebutuhannya, manusia tidak begitu saja mengkolaborasikannya. Sebagai makhluk yang berakal dan karena itu kemudian membangun kebudayaannya, dalam melakukan aktivitas apapun tidak hanya menyandarkannya pada insting belaka, tetapi seperti berproduksi  membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan produk yang berkualitas mutlak untuk disertakan. Mengkonsumsi kebutuhan, tidak begitu saja bisa dilakukan, karena kebutuhan yang dikonsumsi harus dipilih sesuai dengan kebutuhan hidup layak, dan penghasilan yang diperoleh untuk hidup layak diperoleh dari kondisi tubuh yang fit dan ketrampilan yang menunjang.



Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda